Friday, November 16, 2007

berkaca pada mereka yang tak pernah mengeluh,..





Tiap orang tua pastilah menginginkan putra-putri keturunannya lahir dengan fisik rupa sempurna, karena anak keturunan adalah harapan dan kebanggaan keluarga. Namun bagaimanapun juga, anak keturunan adalah titipan dari Yang Maha Kuasa, pemilik segala kehendak dan penggenggam seluruh misteri.
Bagi sebagian orang, memiliki keturunan berkekurangan (cacat) adalah aib dan beban bagi keluarga. Banyak diantara mereka yang bahkan tega membuang, tidak mengakui keturunan yang ditakdirkan berbeda dengan yang lainnya.

Mereka yang sebenarnya tidak pernah tahu apa-apa, harus dilahirkan dan hidup dengan segala kekurangannya. Membuang dan mengucilkan mereka tentunya akan makin menambah penderitaannya.

Beruntung dan berbahagialah bagi mereka yang masih memiliki waktu dan kasih, yang senantiasa ada dan diberikan untuk mereka yang memiliki kekurangan-kekurangan tersebut.

Hari Rabu (14/11) lalu, saya berkesempatan menyaksikan orang-orang yang demikian peduli pada mereka, pada orang-orang kurang beruntung yang memiliki kekurangan.
Sebuah organisasi nirlaba asal Amerika, UCP Wheels for humanity, memberikan bantuan kursi roda pada para penderita cacat cerebral palsy (CP), di YPAC Semarang.
Kursi roda yang didisain khusus untuk penyandang CP yang konon harga satuannya $ 5000 tersebut seolah menjadi sebuah harapan baru bagi anak-anak penyandang cacat yang rata-rata masih berusia belia dan menjadi pemompa semangat untuk mereka yang selama ini telah mendampingi dan merawat anak-anak berkekurangan tersebut.


Cerebral palsy (disingkat CP) adalah gangguan kendali terhadap fungsi motorik dikarenakan kerusakan pada otak yang sedang berkembang.

Penyebab CP sampai saat ini belum diketahui, namun diduga hal ini terjadi karena:

-Bayi lahir prematur sehingga bagian otak belum berkembang dengan sempurna.
-Bayi lahir tidak langsung menangis sehingga otak kekurangan oksigen
-Adanya cacat tulang belakang dan pendarahan di otak.
75% CP terjadi saat masih dalam kandungam, 5%saat kelahiran dan 15% setelah dilahirkan.

Ciri umum dari anak CP adalah:

Perkembangan motorik yang terlambat.
Refleks yang seharusnya menghilang tapi masih ada seperti:
Refleks menggenggam hilang saat bayi berusia 3 bulan
Bayi yang berjalan jinjit atau merangkak dengan satu kaki diseret.


Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan CP. Namun tetap ada harapan untuk mengoptimalkan kemampuan anak CP dan membuatnya mandiri dengan terapi.

Terapi yang diberikan pada penderita CP akan disesuaikan dengan:

Usia anak
Berat/ ringan penyakit
Menimbang dari area pada otak mana yang rusak.
Meski ada bagian otak yang rusak, namun sel-sel yang bagus akan menutupi sel-sel yang rusak, dengan cara mengoptimalkan bagian otak yang sehat seperti pemberian rangsangan agar otak anak berkembang baik. Rangsangan/ stimulasi otak secara intensif bisa dilakukan melalui panca indera. Salah satu cara adalah dengan Compensatory Dendrite Sprouting yaitu rangsangan agar dendrit tersebar dengan berimbang.

Beberapa orangtua yang memiliki anak penderita CP mengaku berhasil mengoptimalkan kemampuan anaknya lewat metode Glenn Doman . Metode ini digunakan untuk anak dengan cedera otak berupa patterning (pola) untuk melatih :

Gerakan kaki dan tangan (merayap, merangkak)
Menghirup oksigen (masking) untuk melatih paru-paru agar membesar.
Sejak tahun 1998, lebih dari 1700 anak cedera otak mengalami perbaikan cukup berarti setelah melakukan terapi ini. (sumber : Wilkipedia)